Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 26 Januari 2014

Penilaian SNMPTN Undangan dan Strategi Lulus SNMPTN Undangan

Beberapa hal yang dijadikan penilaian di SNMPTN Undangan. Penilaian adalah otoritas MASING-MASING UNIVERSITAS dan penilaian secara rincinya tidak diumumkan. hHanya dari garis besarnya saja yang diumumkan. Berikut ini beberapa kriteria penilaian yang biasa digunakan di setiap Universitas, jadi mungkin saja tidak semuanya kriteria yang tertulis ini diperhatikan, atau mungkin cuma beberapa aja.

1. Nilai Raport
Secara umum SNMPTN undangan, nilai raport yg di UN kan yang dijadikan acuan penerimaan. Untuk perbanding si A dan B, maka secara umum akan  dilihat nilai total dari rapot.
2. Nilai per mata pelajaran
Misal si A dan si B ambil biologi di kampus yg sama. Secara peringkat si A kalah, tapi nilai biologi si A lbh baik dari si B. maka si A tetep bisa bersaing dengan si B.
3. Konsistensi
Konsistensi menjadi syarat. Misal taun lalu, pada sekolah akreditasi A bisa mengirim 50% siswa terbaik dan harus konsisten. Konsisten disini adalah yg ga pernah keluar rank 50% selama semester 3-5. Jd tiap sekolah biasanya ga sampe ngirim 50%nya. itu aturan konsisten oleh panitia snmptn. Kalo konsisten ketika penilaian oleh kampusnya, itu beda2 dan g diketahui seberapa penting dan pengukurannya gimana. Menurut pengalaman, ada juga yang semester 5 nilainya jatuh, diterima di FH UI. Jadi ukuran konsistensi tergantung masing-masing kampus.
4. Prestasi di luar kelas
Kamu dapat melampirkan  maksimal 3 prestasi terbaikmu. Piagam atau sertifikat di scan terus upload ke panitia ketika pendaftaran SNMPTN Undangan.
5. Akreditasi/Prestasi Sekolah
Prestasi sekolah di ajang kompetisi2 juga bisa menjadi pertimbangan.
6. Prioritas pilihan jurusan
Bedasarkan survey tahun 2012, 92% undangan diterima di kampus pilihan I (baik jurusan pertama atau kedua). jadi mesti diperhatikan urutan pemilihan jurusannya juga.
7. Jumlah Alumni di PTN tempat mendaftar
Jumlah alumni SMA yang kuliah di PTN tempat kamu daftar juga menjadi pertimbangan penerimaan SNMPTN Undangan. Semakin banyak tentu semakin bagus.
8. Pengembangan SDM Daerah
Beberapa PTN memberi jatah daerah2 tertentu yg kekurangan SDM. Terutama jurusan2 yg menyangkut kesejahteraan masyarakat, seperti dokter. Karena nanti setelah lulus diharapkan bisa kembali dan meningkatkan kesejahteraan daerah asalnya.
9. Aturan Khusus tiap PTN
Aturan dari kampus perlu diperhatikan, terutama ttg “lintas jurusan” dan “surat pernyataan kesediaan membayar”.
Beberapa hal yang perlu kalian perhatiin kalo emang bener-bener ngincer SNMPTN Undangan, terlepas kalian berasal dari SMA favorit atau bukan: 
Konsisten Nilai Rapot
Ini juga penting karena nilai sobat dari semester 3 sampai 5 harus naik minimal tetap Contohnya semester 3-5 => 78.20 - 78.85 – 80.06, mungkin ini tergantung kebijakan PTN masing-masing untuk bisa menilainya.
Jangan memaksakan kehendak
Misalkan ada anak ingin masuk FK UI (fakultas kedokteran UI) karena dia tau bahwa pesaingnya ribuan orang dan disekolahnya banyak yang ingin masuk FKUI dia mengurungkan niatnya untuk masuk FK yang di UI tapi memilih seperti FKUIN atau FKUNS toh semua PTN sama yang penting akreditasinya baik.
Kenali Universitasmu
Maksudnya sobat harus tau ada atau gaknya kakak kelas sobat di Universitas itu karena keberadaan kakak kelas sobat di Universitas tersebut sangat berpengaruh loooh, mungkin pihak universitas melihat apakah benar nilai rapot yang dituliskan benar-benar berbobot sama dengan kualitas lulusannya .
Sertifikat Akademis
Jujur saya sendiri tidak punya sertifikat apa-apa untuk diajukan pada panitia Snmptn Undangan karena memang saya tidak pernah ikut OSN atau lomba yang lain.. hehe tapi untuk yang punya silahkan ajukan karena itu juga sangat berpengaruh.

Sekilas tentang SNMPTN Undangan semoga apa yang tertulis di atas bisa membantu dalam mengikuti SNMPTN.

Sumber : daftarsnmptnsbmptn.blogspot.com

Motivasi Sukses SNMPTN 2014

Untuk Sukses Menghadapi SNMPTN coba bacalah tulisan Mario Teguh yang bertajuk Orang Bodoh VS Orang Pintar, silahkan membacanya dibawah ini :
Orang bodoh sulit dapat kerja, akhirnya berbisnis. Agar bisnisnya berhasil, tentu dia harus rekrut orang pintar. Walhasil boss-nya orang pintar adalah orang bodoh.
Orang bodoh sering melakukan kesalahan, maka dia rekrut orang pintar yang tidak pernah salah untuk memperbaiki yang salah. Walhasil orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk keperluan orang bodoh. Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah untuk selanjutnya mencari kerja. Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang untuk membayari proposal yang diajukan orang pintar.
Orang bodoh tidak bisa membuat teks pidato, maka dia menyuruh orang pintar untuk membuatnya.
Orang bodoh kayaknya susah untuk lulus sekolah hukum (SH). oleh karena itu orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk membuat undang-undangnya orang bodoh.
Orang bodoh biasanya jago cuap-cuap jual omongan, sementara itu orang pintar percaya. Tapi selanjutnya orang pintar menyesal karena telah mempercayai orang bodoh.
Tapi toh saat itu orang bodoh sudah ada di atas. Orang bodoh berpikir pendek untuk memutuskan sesuatu yang dipikirkan panjang-panjang oleh orang pintar. Walhasil orang orang pintar menjadi staf-nya orang bodoh.
Saat bisnis orang bodoh mengalami kelesuan, dia PHK orang-orang pintar yang berkerja.
Tapi orang-orang pintar DEMO. Walhasil orang-orang pintar ‘meratap-ratap’ kepada orang bodoh agar tetap diberikan pekerjaan. Tapi saat bisnis orang bodoh maju, orang pinter akan menghabiskan waktu untuk bekerja keras dengan hati senang, sementara orang bodoh menghabiskan waktu untuk bersenang-senang dengan keluarganya.
Mata orang bodoh selalu mencari apa yang bisa di jadikan duit. Mata orang pintar selalu mencari kolom lowongan perkerjaan.
Bill gate (Microsoft), Dell, Hendri (Ford),
Thomas Alfa Edison, Tommy Suharto, Liem Siu Liong (BCA group).
Adalah contoh orang-orang yang tidak pernah dapat S1), tapi kemudian menjadi kaya.
Ribuan orang-orang pintar bekerja untuk mereka. Dan puluhan ribu jiwa keluarga orang pintar bergantung pada orang bodoh.
PERTANYAAN :
Mendingan jadi orang pinter atau orang bodoh??
Pinteran mana antara orang pinter atau orang bodoh ???
Mana yang lebih mulia antara orang pinter atau orang bodoh??
Mana yang lebih susah, orang pinter atau orang bodoh??
KESIMPULAN:
Jangan lama-lama jadi orang pinter, lama-lama tidak sadar bahwa dirinya telah dibodohi oleh orang bodoh.
Jadilah orang bodoh yang pinter dari pada jadi orang pinter yang bodoh.
Kata kunci nya adalah ‘resiko’ dan ‘berusaha’, karena orang bodoh perpikir pendek maka dia bilang resikonya kecil, selanjutnya dia berusaha agar resiko betul-betul kecil. Orang pinter berpikir panjang maka dia bilang resikonya besar untuk selanjutnya dia tidak akan berusaha mengambil resiko tersebut.
Dan mengabdi pada orang bodoh…
Diamanakah posisi anda saat ini…
Berhentilah meratapi keadaan anda yang sekarang…
Ini hanya sebuah Refleksi dari semua Retorika dan Dinamika kehidupan.
Semua Pilihan dan Keputusan ada ditangan anda untuk merubahnya,
Lalu perhatikan apa yang terjadi…

 Sumber : http://tentang-snmptn.blogspot.com

Minggu, 19 Januari 2014

Tips Memilih Jurusan di SNMPTN 2014

Memilih jurusan kuliah tidak bisa dianggap hal yang sepele, berbagai faktor perlu diperhitungkan sebelum mengambil keputusan memilih jurusan apa yang akan kita ambil. Memilih secara tergesa-gesa tanpa memperhitungkan segala aspek akan berakibat fatal mulai dari kesadaran yang terlambat bahwa jurusan yang diambil tidak sesuai dengan kepribadian sampai pada drop out / DO atau dikeluarkannya seorang mahasiswa / mahasiswi karena dinyatakan tidak mampu mengikuti pendidikan yang diikutinya.
Berikut ini saya kasih tips-tips untuk memilih jurusan di perguruan tinggi :
1. Menyesuaikan Cita-Cita, Minat dan Bakat
Bagi yang telah memiliki cita-cita tertentu, maka lihatlah jurusan apa yang dapat membawa menuju profesi atau pekerjaan yang diinginkan tersebut. Janganlah memilih jurusan teknik geodesi jika Anda ingin menjadi seorang dokter
ahli kandungan dan jangan pula memilih jurusan sastra jawa jika bercita-cita menjadi polisi.
Sesuaikan jurusan yang ingin diambil dengan minat dan bakat. Jika tidak menyukai hitung-hitungan janganlah mengambil jurusan matematika dan jika tidak menyukai menggambar jangan mengambil jurusan teknik sipil. Kemudian lihat bakat anda saat ini. Mengembangkan bakat yang sudah ada disertai dengan rasa suka dan cita-cita pada suatu jurusan studi akan menjadi pilihan yang tepat.
2. Informasi yang Sempurna
Carilah informasi yang banyak sebagai bahan pertimbangan anda untuk memilih jurusan. Cari dan gali informasi dari banyak sumber seperti orang tua, saudara, guru, teman, bimbel, tetangga, konsultan pendidikan, kakak kelas, teman mahasiswa, profesional, dan lain sebagainya. Jangan mudah terpengaruh dengan orang lain yang kurang menguasai informasi atau ikut-ikutan teman / trend.
Internet juga merupakan media yang tepat dan bebas untuk bertanya kepada orang-orang di dalamnya tentang apa yang ingin kita ketahui. Cari situs forum atau chating melalui messenger dengan orang yang dapat dipercaya. Semua informasi yang didapat dirangkum dan dijadikan bahan untuk membantu memilih jurusan.
3. Lokasi dan Biaya
Bagi orang yang hidup dalam ekonomi atas, memilih jurusan tidak akan menjadi masalah. Biaya yang nantinya harus ditanggung dapat diselesaikan dengan mudah baik dari pengeluaran studi, biaya hidup, lokasi tempat tinggal, dan lain sebagainya. Bagi masyarakat golongan menengah ke bawah, lokasi dan biaya merupakan masalah yang sangat diperhitungkan.
Jika dana yang ada terbatas maka pilihlah lokasi kuliah yang dekat dengan tempat tinggal atau lokasi luar kota yang memiliki biaya hidup yang rendah. Pilih juga tempat kuliah yang biaya pendidikan tidak terlalu tinggi. Jika dana yang ada nanti belum mencukupi, maka carilah beasiswa, keringanan, pekerjaan paruh waktu / freelance atau sponsor untuk mencukupi kebutuhan dana anda. Jangan jadikan pula uang sebagai faktor yang sangat menghambat masa depan Anda.
4. Daya Tampung Jurusan / Peluang Diterima
Perhatikan daya tampung suatu jurusan di PTN dan PTS favorit. Pada umumnya memiliki kuantitas yang terbatas dan diperebutkan oleh banyak orang. Jangan membebani diri anda dengan target untuk berkuliah di tempat tertentu dengan jurusan tertentu yang favorit. Anda bisa stres jika kehendak anda tidak terpenuhi. Buat banyak pilihan tempat kuliah beserta jurusannya.
Ukur kemampuan untuk melihat sejauh mana peluang menempati suatu jurusan di tempat favorit. Adanya seleksi massal yang murni seperti UMPTN, SPMB, Sipenmaru dan lain sebagainya dapat menjegal masa depan studi Anda jika tidak persiapkan dan diperhitungkan matang-matang. Pelajari soal-soal seleksi dan ikuti ujian try out sebagai percobaan Anda dalam mengukur kemampuan yang anda miliki.
Namun jangan terlalu minder dengan hasil yang didapat. Jika pada SPMB ada 2 jurusan yang dapat dipilih, pilih satu jurusan dan tempat yang Anda cita-citakan dan satu jurusan lain atau lokasi lain yang sesuai atau sedikit di bawah kemampuan Anda.
5. Masa Depan Karir dan Pekerjaan
Lihatlah ke depan setelah Anda lulus nanti. Apakah jurusan yang Anda ambil nanti dapat mengantar Anda untuk mendapatkan pekerjaan dan karir yang baik? Banyak jurusan-jurusan yang saat ini lulusannya menganggur tidak bekerja. Tidak hanya orang dari jurusan tertentu saja yang dapat bekerja pada suatu profesi, karena saat ini rekrutmen perusahaan dalam mencari tenaga kerja tidak melihat seseorang dari latar belakang pendidikan saja, namun juga pengalaman. Tetapi jika kompetensi, keberanian dan kemampuan anda jauh dari orang-orang normal, maka jurusan apapun yang Anda ambil sah-sah saja.

Sumber : Organisasi.org

Rabu, 15 Januari 2014

Ini Syarat Penerima Bidikmisi



JAKARTA - Namanya juga beasiswa, enggak semua orang bisa mendapatkannya; termasuk juga Bidikmisi. Program bantuan pendidikan bagi calon mahasiswa berprestasi namun memiliki kesulitan finansial ini juga memiliki syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi. 

Dikutip dari laman Bidikmisi, Kamis (2/1/2014), untuk melamar Bidikmisi, seseorang harus merupakan siswa SMA/sederajat yang akan lulus pada 2014 atau merupakan lulusan di 2013 yang bukan penerima Bidikmisi dan tidak bertentangan dengan ketentuan penerimaan mahasiswa baru di masing-masing perguruan tinggi. Usia maksimal pendaftar adalah 21 tahun. 

Ketentuan tidak mampu secara ekonomi adalah siswa yang pendapatan kotor gabungan orangtua/wali (suami istri) sebesar-besarnya Rp3 juta per bulan. Pendapatan ini meliputi seluruh penghasilan yang diperoleh.

Sementara bagi orangtua/wali yang bekerja nonformal/informal, maka ini berarti  rata-rata penghasilan per bulan dalam satu tahun terakhir. Syarat tidak mampu lainnya, pendapatan kotor gabungan orangtua/wali dibagi jumlah anggota keluarga sebesar-besarnya Rp750 ribu setiap bulannya. 

Pelamar harus memiliki potensi akademik baik, sesuai rekomendasi dari sekolah. Selain itu, pendidikan orangtua/wali pelamar setinggi-tingginya S-1 atau Diploma 4.

Sebagai pendaftar Bidikmisi, siswa dapat memilih salah satu diantara perguruan tinggi negeri (PTN) atau perguruan tinggi swasta (PTS). Syaratnya, PTN yang dipilih merupakan peserta Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) atau satu PTN pada seleksi mandiri. Sedangkan PTS yang dipilih hanya satu instansi. 

Informasi lengkap tentang Bidikmisi dapat disimak di laman resmi Bidikmisi. (rfa) 


Sumber : http://kampus.okezone.com

Gimana Daftar Bidikmisi?



JAKARTA - Sejak 2010, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan Program Bantuan Biaya Pendidikan Bidikmisi. Program ini memberikan bantuan biaya pendidikan bagi calon mahasiswa tidak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi akademik baik untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada program studi unggulan sampai lulus tepat waktu.

Nah, tahun ini, program Bidikmisi kembali dibuka dan terintegrasi dengan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2014. Jika berminat mendaftar Bidikmisi, berikut prosedurnya seperti dikutip dari Buku Pedoman Bidikmisi 2013, Kamis (2/1/2014). 

Pendaftaran Bidikmisi biasanya dilakukan secara online. Pendaftaran dilakukan secara offline jika sekolah dana atau siswa mengalami hambatan tertentu seperti tidak memiliki akses internet dan mengalami bencana alam. 

Pendaftaran secara online terintegrasi dengan pendaftaran SNMPTN atau skema seleksi masuk perguruan tinggi lainnya. Sebelum siswa mendaftar, sekolah terlebih dahulu mendaftarkan instansinya sebagai pemberi rekomendasi ke http://daftar.bidikmisi.dikti.go.id/sekolah/daftar.

Pada proses ini, sekolah melampirkan hasil pindaian (scan) Lampiran 2 bagian F Buku Panduan Bidikmisi untuk mendapatkan nomor Kode Akses Sekolah. Identitas sekolah akan diverifikasi oleh Ditjen Dikti dalam kurun waktu 1 x 24 jam pada hari dan jam kerja.

Sekolah lalu merekomendasikan masing-masing siswa pendaftar Bidikmisi melalui laman
http://daftar.bidikmisi.dikti.go.id/sekolah/login. Rekomendasi dilakukan dengan menggunakan kombinasi NPSN dan Kode akses yang telah diverifikasi. Setelah proses ini rampung, sekolah memberikan nomor pendaftaran dan kode akses kepada masing-masing siswa yang sudah direkomendasikan. 

Tahapan selanjutnya dilakukan oleh siswa. Pendaftaran Bidikmisi oleh siswa dilakukan melalui laman http://daftar.bidikmisi.dikti.go.id/siswa/login. Pastikan semua tahapan yang diminta sistem pendaftaran kamu kerjakan.

Setelah mendaftar Bidikmisi, saatnya mendaftar SNMPTN atau seleksi mandiri di laman SNMPTN dan laman seleksi mandiri yang ditentukan masing-masing PTN. 

Ketika mendaftar ulang seleksi masuk, bawa berkas berikut: 

1. Kartu peserta dan formulir pendaftaran program Bidikmisi yang dicetak dari sistem Bidikmisi;
2. Surat keterangan lulus dari Kepala Sekolah;
3. Fotokopi rapor semester satu sampai dengan enam yang dilegalisasi oleh Kepala Sekolah;
4. Fotokopi ijazah yang dilegalisasi oleh Kepala Sekolah;
5. Fotokopi nilai ujian akhir nasional yang dilegalisasi oleh Kepala Sekolah;
6. Surat keterangan tentang prestasi/peringkat siswa di kelas dan bukti pendukung prestasi lain di bidang ko-kurikuler dan ekstrakurikuler yang disahkan (legalisasi) oleh Kepala Sekolah;
7. Surat keterangan penghasilan orangtua/wali atau surat keterangan tidak mampu yang dapat dibuktikan kebenarannya, yang dikeluarkan oleh kepala desa/kepala dusun/instansi tempat orangtua bekerja/tokoh masyarakat;
8. Fotokopi Kartu Keluarga atau Surat Keterangan tentang susunan keluarga;
9. Fotokopi rekening listrik bulan terakhir (apabila tersedia aliran listrik) dan atau bukti pembayaran PBB (apabila mempunyai bukti pembayaran) dari orang tua/wali-nya.

Sementara itu, pendaftaran langsung dilakukan dengan siswa mengisi formulir yang disediakan oleh sekolah. Formulir ini dapat diunduh di www.dikti.go.id atau www.bidikmisi.dikti.go.id. Kemudian, formulir tersebut dan berkas persyaratan disampaikan ke Kepala Sekolah.

Kepala Sekolah lalu mengirimkan formulir rekomendasi, formulir pendaftaran beserta kelengkapan berkas lainnya secara kolektif kepada masing masing Rektor/Direktur/Ketua PTN yang menyelenggarakan seleksi mandiri masuk perguruan tinggi negeri sesuai pilihan calon. Surat pengantar rekomendasi tersebut diberi keterangan perihal surat tentang "‘Pendaftaran Bidikmisi 2014".

Berkas lamaran yang harus disiapkan dan dikirim Kepala Sekolah bagi calon yang akan lulus pada 2014 adalah: 
1.  Formulir pendaftaran yang telah diisi dan dilengkapi dengan pasfoto berwarna ukuran 3x4 sebanyak tiga lembar;
2. Fotokopi Kartu Tanda Siswa (KTS) atau yang sejenis sebagai bukti siswa aktif;
3. Fotokopi rapor semester satu sampai dengan lima yang dilegalisasi oleh Kepala Sekolah;
4. Surat keterangan tentang peringkat siswa di kelas dan bukti pendukung prestasi lain di bidang ko-kurikuler dan ekstrakurikuler yang disahkan (legalisasi) oleh Kepala Sekolah;
5. Surat Keterangan Penghasilan Orangtua/wali atau Surat Keterangan Tidak Mampu yang dapat dibuktikan kebenarannya, yang dikeluarkan oleh Kepala Desa/Kepala Dusun/instansi tempat orang tua bekerja/tokoh masyarakat;
6. Fotokopi Kartu Keluarga;
7.Fotokopi rekening listrik bulan terakhir (apabila tersedia aliran listrik) dan atau bukti pembayaran PBB dari orangtua/wali-nya (apabila mempunyai bukti pembayaran).

Sementara bagi pendaftar yang lulus pada 2013, berkas pendaftaran yang harus disiapkan adalah:
1. Formulir pendaftaran yang dilengkapi dengan pasfoto berwarna ukuran 3x4 sebanyak tiga lembar;
2. Surat keterangan lulus dari Kepala Sekolah;
3. Fotokopi rapor semester satu sampai dengan enam yang dilegalisasi oleh Kepala Sekolah;
4. Fotokopi ijazah yang dilegalisasi oleh Kepala Sekolah;
5. Fotokopi nilai ujian akhir nasional yang dilegalisasi oleh Kepala Sekolah;
6. Surat keterangan tentang prestasi/peringkat siswa di kelas dan bukti pendukung prestasi lain di bidang ko-kurikuler dan ekstrakurikuler yang disahkan (legalisasi) oleh Kepala Sekolah;
7. Surat Keterangan Penghasilan Orangtua/wali atau Surat Keterangan Tidak Mampu yang dapat dibuktikan kebenarannya, yang dikeluarkan oleh Kepala desa/Kepala dusun/Instansi tempat orangtua bekerja/tokoh masyarakat;
8. Fotokopi Kartu Keluarga atau Surat Keterangan tentang susunan keluarga;
9. Fotokopi rekening listrik bulan terakhir (apabila tersedia aliran listrik) dan atau bukti pembayaran PBB (apabila mempunyai bukti pembayaran) dari orangtua/wali-nya.

Sekolah harus memastikan PTN yang dipilih calon membuka kesempatan pola seleksi Bidikmisi secara offline. Informasi mengenai pola seleksi Bidikmisi di setiap PTN dapat dilihat dalam media informasi seleksi masuk perguruan tinggi.

Informasi lengkap tentang Bidikmisi dapat disimak di laman resmi Bidikmisi. (rfa) 


Sumber : http://kampus.okezone.com

Nilai UN-rapor penentu pada SNMPTN 2014

Semarang (ANTARA News) - Rektor Universitas Negeri Semarang Prof Fathur Rokhman menjelaskan nilai ujian nasional (UN) dan nilai rapor menjadi penentu dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2014.

"Jadi, bukan hanya nilai rapor yang diperhitungkan. Memang agak berbeda dibandingkan dengan sistem penilaian SNMPTN tahun lalu," kata Penanggung Jawab SNMPTN Panitia Lokal 42 Semarang itu di Semarang, Rabu.

Menurut dia, SNMPTN tahun lalu sebenarnya sudah mengintegrasikan UN sebagai syarat masuk PTN, tetapi baru sebatas dilihat dari kelulusan siswa dalam UN, sementara nilai UN yang didapat belum diperhitungkan.

Akan tetapi, kata dia, sistem SNMPTN tahun ini lebih mengintegrasikan UN sebagai syarat masuk, yakni memperhitungkan nilai yang didapat siswa pada mata pelajaran yang diujikan dalam UN, diramu dengan nilai rapor.

"Kalau dulu (SNMPTN tahun lalu, red.), siswa lolos SNMPTN, kemudian dilihat kelulusan UN-nya. Asalkan lulus UN ya lolos. SNMPTN tahun ini tidak sebatas itu, nilai UN murni yang didapatkan siswa juga dilihat," katanya.

Nantinya, kata dia, nilai UN murni yang didapat siswa akan diolah dengan perolehan nilai rapornya semasa di sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat untuk menentukan yang bersangkutan lolos SNMPTN atau tidak.

"Meski lulus UN tetapi nilainya jelek, ya akan kalah dengan mereka yang nilai UN-nya lebih baik. Karena itu, kami ingatkan agar siswa menyiapkan diri menghadapi UN agar memperoleh nilai yang maksimal," katanya.

Selain itu, ia mengimbau para peserta UN nantinya juga tetap menjaga kejujuran dalam pelaksanaan UN, serta menghindari perilaku-perilaku curang karena dampaknya justru bisa merugikan siswa yang bersangkutan.

"Kalau terbukti melakukan kecurangan dalam UN kan malah rugi sendiri. Bisa-bisa tidak diikutkan SNMPTN. Sekolahnya rugi, siswanya juga kasihan. Karena itu siapkan diri menghadapi UN, bukan sekadar lulus," katanya.

Berdasarkan evaluasi pelaksanaan UN tahun lalu, ia mengingatkan setidaknya ada lima sekolah di wilayah tersebut yang terindikasi melakukan kecurangan sehingga diberi rekomendasi untuk dilakukan pembinaan.

"Yang tidak kalah penting. Karena nilai UN murni dan nilai rapor sama-sama diperhitungkan dalam seleksi SNMPTN maka pelaksanaan UN harus sesuai jadwal, terutama pengumumannya. Jangan sampai molor," kata Fathur.

Editor: Tasrief Tarmizi


Sumber : http://www.antaranews.com

Minggu, 12 Januari 2014

Tata Cara Mengikuti SNMPTN

Tata cara mengikuti SNMPTN dilakukan melalui dua tahap, yaitu (1) pengisian PDSS oleh sekolah dan verifikasi oleh siswa, dan (2) pendaftaran.
  1.  Pengisian dan Verifikasi PDSS
    • Kepala Sekolah mengisi data sekolah dan siswa di PDSS melalui laman http://pdss.snmptn.ac.id.
    • Kepala Sekolah mendapatkan password setiap siswa yang akan digunakan oleh siswa untuk melakukan verifikasi.
    • Siswa melakukan verikasi data rekam jejak prestasi akademik (nilai rapor) yang diisikan oleh Kepala Sekolah dengan menggunakan NISN dan password yang diberikan oleh Kepala Sekolah.
    • Siswa yang tidak melaksanakan verifikasi maka data rekam jejak prestasi akademik (nilai rapor) yang diisikan oleh Kepala Sekolah dianggap benar dan tidak dapat diubah setelah waktu verifikasi berakhir. 
  2. Pendaftaran
    •  Siswa Pelamar, menggunakan NISN dan password yang diberikan oleh Kepala Sekolah pada waktu verifikasi data di PDSS, login ke laman SNMPTN http://www.snmptn.ac.id untuk melakukan pendaftaran.
    • Siswa Pelamar mengisi biodata, pilihan PTN, dan pilihan program studi, serta mengunggah (upload) pas foto resmi terbaru dan dokumen prestasi tambahan (jika ada). Siswa pelamar harus membaca dan memahami seluruh ketentuan yang berlaku pada PTN yang akan dipilih.
    • Pelamar program studi keolahragaan dan seni harus mengunggah portofolio atau dokumen bukti keterampilan yang diisi oleh Kepala Sekolah dan/atau siswa menggunakan pedoman yang dapat diunduh pada laman http://www.snmptn.ac.id.
    • Siswa pelamar mencetak Kartu Bukti Pendaftaran sebagai tanda bukti peserta SNMPTN.  
Sekolah dan/atau siswa pelamar yang mengalami kesulitan akses Internet, proses pengisian PDSS maupun pendaftaran dapat dilakukan di Plasa Telkom dan/atau Kantor Pos online di seluruh Indonesia.

Sumber : http://halo.snmptn.ac.id